Selasa, 07 Juni 2011

Ayam Bekisar

KOKOK ayam di pagi hari yang membangunkan kita dari tidur lelap, sudah menjadi hal langka sekarang ini. Apalagi kalo kita hidup ato menetap di kota-kota besar yang sudah jarang dan hampir tidak ada lagi terdengar kukuruyuk ayam jantan tersebut. Kini, kukuruyuk ayam sebagai penanda terbitnya matahari telah digantikan oleh alarm, baik dari jam weker ataupun telepon genggam. Toh, tetap banyak orang yang menyukai kokok ayam yang menghadirkan suasana desa yang tenang dan alami itu. Salah satu jenis ayam yang populer dengan kokoknya yang merdu adalah ayam bekisar.
Ayam Bekisar adalah hasil perkawinan antara ayam hutan jantan (gallus varius) dan ayam kampung betina/ayam buras (gallus domesticus). Ada tiga jenis ayam bekisar, yaitu : Gallus aenus yang berjengger bergerigi 8 kecil, pial berukuran sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu dengan plisir kuning emas.Gallus temminckii memiliki jengger bergerigi enam, pial berwarna jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan.Gallus violaceus dengan jengger bergerigi bagus, ukuran pial sedang, warna bulunya ungu dengan permukaan yang halus. Ayam bekisar memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan ukuran ayam kampung jantan, tetapi lebih besar daripada induk jantannya. Warna bulunya hitam kehijauan dan mengkilap. Memiliki suara yang halus dan cukup indah di dengar. Ayam Bekisar merupakan fauna maskot provinsi Jawa Timur.
Ciri-ciri khusus dari ayam bekisar yang paling menonjol adalah bentuk bulu leher yang ujungnya bulat/lonjong bukan lancip. Jika dibandingkan dengan ayam jago biasa maka akan terlihat jelas, hal ini dikhawtirkan hobiis pemula salah dalam memilih bekisar yang akan dibeli. Bentuk ayam yang mirip sekali dengan bekisar adalah hasil silangan ayam bekisar dengan ayam kampung yang dinamakan bekikuk. Bentuk dan posturnya sama, hanya terkadang pial dan bulu lehernya yang berbeda.